Kisah Rahab & Akhan

Kisah Rahab & Akhan

Sermon, 30 Juni 2024

Preacher: Yehezkiel Christanto

Bacaan: Yosua 6:17-27 dan Yosua 7:1-26

Setelah menaklukkan Yerikho dengan kemenangan gemilang, tiba-tiba kita akan dikagetkan dengan kisah yang menjadi salah satu kekalahan terbesar dalam kepemimpinan Yosua untuk menaklukkan kota Ai, kota yang lebih kecil dan cukup mudah untuk ditaklukkan. 

Tetapi kita tidak akan memahami secara utuh tipologi injil yang tersembunyi jika kita hanya fokus kepada kisah Akhan, penyebab kekalahan bangsa Israel. Kita harus membaca secara lengkap bahwa ada bayangan atau nubuatan tipologi dari injil yang anti tipenya adalah Kristus yang menanggung kutuk bagi kita. Kita perlu juga membandingkannya dengan kisah Rahab yang ada di antara Yerikho dan Ai.

Penting untuk diketahui bahwa ada orang yang menikmati janji Tuhan namun tidak ada perubahan dan bahkan tidak berbuah dalam hidupnya. Mengapa bisa demikian?

Mari kita mempelajari pesan injil tersembunyi dibalik kisah 2 tokoh ini yakni Rahab dan Akhan

Rahab adalah seorang pendosa, disebutkan beberapa kali di kitab Yosua bahwa Rahab adalah perempuan sundal (Yos. 6:25). Rahab berasal dari Kanaan, sedangkan Akhan, adalah berasal dari suku Yehuda. Tentu saja Akhan sangat mengerti hukum taurat, apalagi hukum perang seperti yang tertulis dalam Ulangan 20:15-18.

Meskipun tahu dan mengerti ternyata Akhan melanggar segala ketetapan Allah yang tertulis dalam Bilangan 18:14 tentang barang yang dikhususkan bagi TUHAN. Semua yang dikhususkan bagi TUHAN dalam bahasa ibrani adalah kherem, artinya to ban, devote, exterminate. Kata yang sama yang dipakai dalam Yosua 6:18, artinya: diterima oleh Allah, tidak dapat dimiliki oleh manusia. Juga dipakai untuk “pengrusakan total”/”hukuman” kadang yang terkandung di dalamnya ialah murka Allah (Yes. 34:5). Singkatnya: Kherem ialah penghakiman Allah terhadap pendosa yang tidak mau bertobat (Maleakhi 4:6), jelas sekali bahwa kherem tak mungkin diselamatkan.  

Ulangan 20:15-18 (15) Demikianlah harus kaulakukan terhadap segala kota yang sangat jauh letaknya dari tempatmu, yang tidak termasuk kota-kota bangsa-bangsa di sini. (16) Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikanTUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas, (17) melainkan kautumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, (18) supaya mereka jangan mengajarkamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka,sehingga kamu berbuat dosa kepada TUHAN, Allahmu.

Akhan mengambil barang yang “dikhususkan” untuk Allah, akibatnya Israel terkena murka Allah/kutuk. Pada akhirnya, Akhan dan keluarganya mati.

Bandingkan dengan Rahab. Awalnya pendosa & termasuk dari 7 bangsa yang harus dimusnahkan (Ulangan 20:15-18), yang seharusnya terkena “murka Allah”, pada akhirnya Rahab dan keluarganya selamat.

Perbedaan Rahab dan Akhan selanjutnya adalah tentang tempat tinggal setelah Yerikho dimusnahkan oleh bangsa Israel. Yosua 6:23 Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel. Bandingkan dengan Yosua 6:25 Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho. 

Pada awalnya terkucil di luar perkemahan orang Israel. FYI, tahukah Anda bahwa “luar perkemahan” adalah tempat najis, penyakit kusta, tempat orang-orang tertolak (Imamat 13:46)? Rahab mengalami titik terendah dalam hidup. Tetapi menariknya adalah, dari luar perkemahan, lama kelamaan Rahab diam di tengah-tengah orang Israel! Wow, sangat bertolak belakang dengan Akhan yang “sudah” tinggal di tengah orang Israel tapi di ujung kehidupannya kita tahu bahwa Akhan menerima konsekuensi kematian.

Fakta yang menarik adalah: Yesus disalibkan diluar pintu gerbang kota Yerusalem (Ibrani 13:13, Yohanes 19:20). Sudah terlihat tipologinya? Bukalah surat Paulus kepada jemaat di Galatia (Gal. 3:10-14). Haleluya!

Jangan berhenti mencari perbedaan antara Rahab dan Akhan supaya mengerti firman Tuhan. Perbedaan selanjutnya adalah mengenai asal suku. Akhan berasal dari suku Yehuda. Seperti nubuatan Yakub kepada Yehuda dalam Kejadian 49:8-12, tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa

Yang unik adalah, silsilah Yesus dalam Matius 1:1-5 disana justru kita akan melihat nama Rahab. Padahal Rahab berasal dari bangsa kafir (Kanaan). Rahab menjadi nenek moyang Mesias.

Seperti yang tertulis dalam Matius 19:30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” ini semua bergantung kepada sikap dan akibat dari sikat tersebut. Sikap yang diambil Rahab adalah menolong pengintai-pengintai yang dikirim oleh Yosua (Yakobus 2:25), Rahab tahu bahwa ada otoritas yang lebih berkuasa yang sanggup memberikan keselamatan kepadanya dan seisi keluarganya. Mari kita bandingkan dengan Akhan:

Yosua 7:19 Berkatalah Yosua kepada Akhan: “Anakku, hormatilah TUHAN, Allah Israel, dan mengakulah di hadapan-Nya; katakanlah kepadaku apa yang kauperbuat, jangan sembunyikan kepadaku.”

Akhan kehilangan rasa hormat kepada TUHAN dengan hidup semaunya, tidak sesuai kehendak TUHAN. Akhan tidak mendengarkan Yosua seperti yang tertulis dalam:

Yosua 6:18-19 Tetapi kamu ini, jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya. Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN: semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN.

Setiap dosa, lahir dari sebuah keputusan. Dan jika berulang akan menjadi kebiasaan. Sampai pada akhirnya akan menjadi karakter dalam hidup kita. Akhan membuat keputusan untuk tidak menghormati TUHAN, memandang rendah keselamatan yang diberikan TUHAN, dan akibatnya adalah mendatangkan kutuk, murka TUHAN itu menimpa orang-orang Israel! 

Apa yang dilakukan Akhan adalah lepas dari kehendak Allah dan itu adalah kesia-siaan. Arti nama Akhan sendiri adalah kesukaran. Manusia sering berbuat menyukarkan diri dengan segala perkara yang diluar kehendak Allah yang pada akhirnya semuanya sia-sia jika kehilangan keselamatan!

Manusia cenderung membuat sukar diri sendiri, sebagai catatan: “Selama penaklukan tanah perjanjian, Israel tidak mengandalkan kuda dan kereta! Mereka menaruh kepercayaan kepada kuasa penyelamatan Allah!” (Ulangan 17:26; Mazmur 20:7; 33:17; Amsal 21:31). Mereka baru memakai kuda dan kereta seperti bangsa-bangsa lain ketika jaman raja-raja (1 Raja 4:26; 20:23-25).

Yosua 7:5-9 (5) Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat. (6) Yosuapun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya. (7) Dan berkatalah Yosua: “Ah, Tuhanku ALLAH, mengapa Engkau menyuruh bangsa ini menyeberangi sungai Yordan? supaya kami diserahkan kepada orang Amori untuk dibinasakan? Lebih baik kalau kami putuskan tadinya untuk tinggal di seberang sungai Yordan itu! (8) O Tuhan, apakah yang akan kukatakan, setelah orang Israel lari membelakangi musuhnya? (9) Apabila hal itu terdengar oleh orang Kanaan dan seluruh penduduk negeri ini, maka mereka akan mengepung kami dan melenyapkan nama kami dari bumi ini. Dan apakah yang akan Kau lakukan untuk memulihkan nama-Mu yang besar itu?”

Yang menyebabkan mereka tawar hati bukanlah kegagalan melawan Kota Ai, melainkan Allah tidak menyertai mereka lagi!

Yosua 7:12 Sebab itu orang Israel tidak akan dapat bertahan menghadapi musuhnya. Mereka membelakangi musuhnya, sebab mereka itupun dikhususkan untuk ditumpas. Aku tidak akan menyertai kamu lagi jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengahmu. 

Terjemahan ISV: became terrified and lost their confidence.

Demikan pula hal yang paling menjatuhkan kepercayaan diri (iman) kita bukanlah kegagalan kita namun hilangnya penyertaan Tuhan akibat dosa kita.

Yang terpenting jika kita diijinkan Tuhan untuk menikmati janji-Nya adalah kesetiaan. TUHAN itu setia, selalu menepati janji-Nya. Manusia yang berubah tidak setia (Yosua 7:1).

Karena itu marilah, untuk menikmati janji Tuhan, tetap jaga hati, setia kepada TUHAN dan percaya penyertaan TUHAN sampai akhirnya terjadi perubahan hidup dan berbuah! Amin, Tuhan Yesus memberkati!

Our Dashboard

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *