Pertobatan & Pemulihan
Segala hal buruk yang kita alami di dunia ini biasanya membuat kita mengeluh kepada Tuhan. Mengapa manusia mengeluh kepada Tuhan?
- Terbatasnya pemahaman kita terhadap rancangan Tuhan (Yes. 55:8)
- Fokus pada keadaan, bukan Tuhan (2 Kor. 5:7)
- Karena rasa tidak adil & membandingkan (Mzm. 73:2-3)
- Karena luka atau kekecewaan yang belum sembuh (Rut. 1:20)
- Karena tidak mengenal karakter Tuhan dengan mendalam (Ayub 42:5)
Tuhan tidak marah ketika kita mengeluh, karena itu adalah reaksi manusiawi. Tetapi alangkah baiknya kita membawa keluhan itu ke arah yang benar yang menjadi iman, pengertian dan pemulihan.
Hari ini kita akan belajar tentang pertobatan dan pemulihan yang diambil dari 1 Samuel 7:1-14.
Pemulihan → To restore; adalah dikembalikannya sesuatu pada kondisi yang benar, seperti yang Tuhan kehendaki. Konsep pemulihan ini tertanam kuat dalam hubungan perjanjian (covenant) antara Tuhan dan umat-Nya dimana orang Israel percaya bahwa apa yang tidak tampak di dalam mempengaruhi apa yang diluar. Apa saja? Bisa berhubungan dengan pemulihan relasi dengan Tuhan, luka hati, masa depan, pelayanan, keluarga, kesehatan, hasil tanah, bahkan bangsa.
Ketika tabut kembali ke tangan mereka (Kiryat-Yearim), tidak serta merta orang Israel mengalami kedamaian, bahkan malah semakin ditindas oleh orang Filistin sehingga membuat mereka mengeluh selama 20 tahun. Kehadiran tabut, tidak membuat mereka mengalami manifestasi kehadiran Tuhan dalam kemuliaan-Nya. Inilah yang membuat mereka rindu akan kehadiran/manifestasi Tuhan yang nyata dalam kehidupan mereka. Namun kerinduan saja tidak cukup! Harus ada pertobatan nyata (2 Taw. 7:14).
Banyak orang berpikir karena Tuhan mengasihi kita, maka otomatis hidup kita akan pulih ketika memiliki kerinduan kepada-Nya. It’s totally wrong! Kasih Tuhan tidak bersyarat, tetapi pemulihan Tuhan bersyarat. Beberapa kisah di Alkitab akan membuat kita mengerti perbedaan tentang kasih Tuhan & pemulihan:
Pertama, kisah anak yang hilang → Apakah anak tersebut dikasihi oleh bapa? Ya, namun pemulihan terjadi setelah anak itu bangkit dan pergi menemui Bapa (Luk. 15:18) → Kita sering berpuas diri cukup tahu bahwa kita dikasihi, namun tidak mengambil langkah untuk mengalami restorasi/pemulihan.
Kedua, kisah Yunus & Niniwe. Apakah Tuhan mengasihi Niniwe (Kerajaan Asyur)? Ya, buktinya Tuhan mengutus Yunus untuk memperingatkan akan dosa-dosa yang dilakukan mereka. Apakah Niniwe dipulihkan! Ya, setelah mereka bertobat, berkabung bahkan hewan pun wajib mengenakan kain kabung (Yunus 3:6-8) bahkan sampai 100 tahun-an, sampai pada jaman Nahum. Mereka tampaknya mengalami kasih Tuhan sangat lama, tetapi Tuhan tetap menghukum mereka ketika mereka kembali menyembah berhala, bertindak kejam dan menindas. Jatuhnya Niniwe terjadi sekitar tahun 612 SM ketika ditaklukkan oleh persekutuan tentara Babel, Media, dan Skit.
Ketiga, kisah Ayub dan sahabat-sahabatnya → Apakah Tuhan mengasihi Ayub? Tentu! Buktinya adalah Tuhan menghormati integritasnya (Ayub 1:8), tidak mengijinkan Iblis membunuh Ayub (Ayub 2:6), bahkan menegur sahabat-sahabat Ayub yang menyalahkan Ayub dan berkata tidak benar tentang Ayub & Allah (Ayub 42:7). Namun pemulihan terjadi setelah Ayub bertobat dan meminta doa untuk sahabat-sahabatnya (Ayub 42:5-6)
Keempat, kisah Yudas & Petrus → dua orang ini sebenarnya sama-sama pengkhianat. Apakah Yesus mengasihi Yudas ketika Yudas berkhianat? Ya, bahkan ketika Yudas memberi kode untuk menyerahkan Yesus, Yesus masih berkata: “Hai sahabat, untuk itukah engkau datang?”. Tapi pemulihan hanya dialami oleh Petrus yang mengkhianati Yesus karena Petrus merespon Tuhan Yesus (Yoh. 21:15-19)
Kasih Tuhan selalu ada bahkan saat kita masih berdosa, tetapi pemulihan terjadi ketika kita merespon dengan pertobatan. Allah tetap mengasihi Israel, tetapi Israel baru dipulihkan saat bertobat.
Pemulihan terjadi ketika ada pertobatan. Pertobatan dalam perjanjian baru menggunakan kata metanoia yang artinya adalah berbalik. Dalam 1 Samuel 7, kita akan mendapati bahwa bangsa Israel tidak hanya bertobat, melainkan mereka membuang allah asing dan hanya beribadah kepada Tuhan. Mereka mengarahkan hati hanya ke Tuhan, mendekat dengan mempersembahkan kurban, mencurahkan air sebagai simbol pertobatan dan meminta Samuel untuk terus berdoa. Pada akhirnya Tuhan memulihkan, bekerja dengan cara-Nya (1 Sam 7:10).
Ketika kita mengalami hal buruk dan merindukan pemulihan dari Tuhan, hanya satu cara untuk pulih yaitu pertobatan. Jangan lari tetapi hadapi (1 Sam. 7:10-11).
Pemulihan pertama yang membutuhkan langkah aktif dari kita adalah relasi dengan Tuhan. Jika relasi dengan Tuhan dipulihkan, maka yang lain pun akan pulih secara otomatis: keluarga, karir/pekerjaan, kesehatan, pelayanan, bahkan hal yang besar menanti kita dibalik pemulihan yang terjadi. FYI, Tuhan berkata dalam 1 Samuel 7:13 bahwa Filistin ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan Tuhan melawan orang Filistin seumur hidup Samuel. Andaikata Saul tahu janji Tuhan ini, ia hanya butuh percaya dan berani menghadapi Goliat. Tidak cuma pemulihan, melainkan kerajaannya akan kokoh.
Mau dipulihkan? Tuhan Yesus memberkati.
Leave a Reply