Kehidupan yang memenangkan hati Tuhan

Sermon Ibadah Synergy 28 Oktober 2023

Ada yang pernah merasa ditekan, diremehkan, difitnah, dibanding-bandingkan dengan org lain yang sudah berpengalaman?

Akhir-akhir ini tidak sedikit anak muda yg kehilangan semangat utk menjadi seorang pemenang. Dia merasa hidupnya biasa-biasa aja, ke gereja berkomunitas juga karena terpaksa, hubungannya dengan Tuhan pun biasa-biasa saja. Sering kurang percaya diri, merasa minder, kurang cakap, merasa tidak berbakat, dibanding-bandingkan, sampai pada akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena merasa tidak berguna.

Siapakah Kaleb? Kaleb adalah salah seorang pemimpin dari suku Yehuda yang terpanggil untuk menjadi pengintai bersama dengan Yosua, yang nantinya menjadi pengganti Musa dari suku Efraim.

Dalam kisah Yosua 14:6-15, kita akan belajar dari Kaleb yang berumur 85 tahun. Di usianya yang tidak ideal untuk memimpin, apalagi berperang. Usia 85 tahun adalah usia pensiun ketika orang pada umumnya tidak mau lagi berurusan dengan kegiatan fisik.

Kaleb masih memiliki mental pemenang ketika berumur 85 tahun. Yang dia hadapi adalah musuh yang sama yang menjadi momok dari 10 pengintai yang lain dalam Bilangan 13.

Ada beberapa hal yang dimiliki oleh Kaleb yang bisa menjadi semangat bagi kita untuk memiliki mental pemenang seperti Kaleb, yaitu:

  1. Totalitas
  2. Mimpi dan tujuan
  3. Tidak menyerah
  4. Antusiasme
  5. Percaya diri
  6. Berani dan tidak ragu
  7. Berpikir besar
  8. Mengikut dan percaya Tuhan
  9. Memenangkan hati Tuhan

Totalitas.

karena arti nama Kaleb sebenarnya adalah sepenuh hati. Nenek moyang Kaleb adalah dari garis keturunan Kenas, dimana leluhur Kenas adalah orang Edom. Kaleb menjadi bagian dari suku Yehuda itu karena kemurahan Tuhan. Berkali-kali dikatakan bahwa Kaleb mengikut Tuhan dengan sepenuh hatinya. Kaleb menyadari dirinya ada berkat kemurahan Tuhan.

Mimpi dan tujuan.

Tidak peduli latar belakang dan darimana asalnya, Kaleb memiliki tujuan yang sama seperti ketika dirinya masih menjadi pengintai.  

Tidak menyerah. Ketika melawan suara 10 pengintai yang lain. Kaleb tetap bertahan meyakinkan bangsa Israel bahwa Tuhan beserta mereka. Bahkan, ketika Tuhan mengijinkan Kaleb untuk terkena imbas dari hukuman Tuhan berputar-putar di padang gurun, Kaleb masih menginginkan untuk menaklukkan Kiryat-Arba.

Antusiasme. Ketika Tuhan menjanjikan Kaleb masuk ke tanah perjanjian, tidak seketika itu Yosua dan Kaleb bisa masuk ke tanah perjanjian. Kaleb benar-benar memiliki antusiasme karena dia menghargai panggilan Tuhan melebihi segalanya. Tuhan memanggil kita bukan karena kita bisa, bukan karena itu talenta kita. Kalau kita melakukan talenta kita, itu namanya hobby. Antusiasme Kaleb tidak berasal dari hobby, melainkan karena Kaleb benar-benar menghargai panggilan Tuhan melebihi talentanya sebagai seorang pemimpin yang mau diproses terkena imbas dari kesalahan orang lain. 

Percaya diri. Kaleb yakin dalam dirinya bahkan ketika orang lain meragukannya. Kita pun pasti akan meragukan Kaleb jika dia hidup di jaman sekarang. Suka ataupun tidak suka, pasti ada orang yang meragukan kemampuan kita, berusaha menjatuhkan kita, tidak memberikan kita kesempatan, sehingga kita tidak punya cara untuk membuktikan kemampuan kita. Kalau kita tidak punya kepercayaan diri, habislah kesempatanmu untuk membuktikan diri.

Berani dan tidak ragu. Kaleb tidak takut oleh kota-kota yang besar dan berkubu, seolah susah ditaklukkan. Tantangan yang sama tidak menjadikan Kaleb malas, takut ataupun ragu-ragu.

Berpikir besar. Kaleb selalu berpikiran positif, tidak mendowngrade kemampuannya dan mengkerdilkan pikirannya seperti 10 pengintai yang lain. Hasil pikiran besarnya ada pada rencana Tuhan. Siapa sangka bahwa dari keturunan Yehuda lahir Mesias. Kalau kita bandingkan dengan Yosua, area yang dimiliki suku Efraim lebih kecil dari suku Yehuda, padahal Yosua adalah pemimpin besar pengganti Musa. Jadi, jangan batasi pikiran kita!

Mengikut dan percaya Tuhan. Percaya butuh iman, pengalaman dan proses. Ada orang yang percaya ketika ada mujizat saja. Ada orang yang butuh Tuhan, ketika ada masalah. Seorang pemenang yakin penyertaan Tuhan ada meskipun masalah belum selesai, mujizat belum terlihat. Inilah Kaleb!

Memenangkan hati Tuhan. Tuhan sampai berkata dalam Bilangan 14:24 “Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.” Memenangkan hati Tuhan lebih menyenangkan daripada kemenangan-kemenangan kita dalam dunia ini. 

Jadilah pemenang yang memenangkan hati Tuhan, karena itu adalah pencapaian yang melebihi hidup kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *