Measure your integrity

Measure your integrity

Sermon, 1 September 2024

Preacher: Ps. Yehezkiel Christanto

Christian Hadinata adalah mantan pebulutangkis yang sudah mengukir banyak prestasi sampai ke luar negeri. Ia adalah seorang legenda badminton yang sangat menghargai siapapun orang yang menjadi partnernya dalam permainan badminton ganda. Ia selalu bertanya kepada partnernya, apa yang mereka inginkan ketika dipasangkan dengannya, menyesuaikan gaya permainan partnernya. 

Pada tahun 1984, ketika final Piala Thomas di Malaysia dan dipasangkan dengan Hadibowo, melawan pasangan China He Sangquan/Jian Guoliang. Kala itu andalan Indonesia sudah kalah 1-2 dengan tim China. Akhirnya Christian dan Hadibowo melawan pasangan China He Sangquan/Jian Guoliang. Pada set pertama, Indonesia unggul tetapi pada set kedua, ganda China ini meningkatkan tempo serangannya sehingga ganti menekan. Saat itu smash He dihindari oleh Christian & Hadibowo dan keluar. Skor Indonesia unggul 13-9, tapi tak disangka tiba-tiba Christian mendekati wasit dan mengatakan bahwa bola menyentuh rambutnya terlebih dahulu sebelum keluar lapangan. Wasit meralat keputusannya dan bola berpindah ke tangan pasangan China untuk keuntungan 9-12. Meskipun beresiko kalah, namun Christian tetap bersikap sportif.

Akhirnya kemenangan diraih oleh pasangan Christian & Hadibowo. Sikap sportif Christian ini adalah contoh integritas.

Mengapa integritas penting bagi kita? Manusia yang tidak memiliki integritas akan dikatakan tidak punya prinsip, nilai-nilai, dst karena didikan tidak sinkron dengan perbuatan. 

Contoh: Punya integritas, kerjaan beres. Tidak punya integritas, pura-pura sibuk namun tidak ada yang selesai. Punya integritas, janji selalu ditepati. Tidak punya integritas, menjanjikan sesuatu tapi selalu mengingkari.

Integritas berasal dari bahasa latin “integer” yang artinya adalah complete/utuh. Apa yang lengkap/utuh? Yaitu seluruh moralitas, nilai-nilai, etika, prinsip, karakter seorang manusia dalam memutuskan sesuatu dan mengambil tindakan. Banyak orang Kristen terlihat tidak memiliki integritas karena tindakan mereka tidak mencerminkan ajaran Alkitab. Mungkin mereka pendengar yang baik, namun bukan pelaku firman yang baik.

Pagi ini, kita akan belajar bagaimana mengukur integritas kita, supaya kita tahu bagaimana praktek firman Tuhan. Setidaknya ada 6 indikator tinggi atau rendahnya integritas Anda, yaitu:

  1. Seperti apakah Anda ketika tidak ada seorang pun di dekat Anda? Yusuf adalah contoh manusia yang memiliki integritas, ini terbukti ketika berada dalam titik terendahnya, menjadi budak dan dibeli oleh seorang pegawai istana Mesir,  kepala pengawal raja Firaun yang bernama Potifar. Dalam Kitab Kejadian 39:11-12 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada di rumah. Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: “Marilah tidur dengan aku.” Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar. Ketika tidak ada seorang pun di rumah selain Yusuf dan istri Potifar, Yusuf masih memiliki integritas. Bagaimana dengan Anda ketika tidak ada seorang pun di dekat Anda? Ketika tidak ada seorang pun yang melihat Anda selain Tuhan, seharusnya itulah waktu yang tepat untuk membangun relasi dengan Tuhan yaitu dengan berdoa. Contoh lainnya adalah Daniel 6:10. Daniel memakai momen yang “tidak terlihat” seorang pun untuk membangun relasi dengan Tuhan. Kebanyakan manusia memakai momen “tidak terlihat” ini untuk menyembunyikan dosa mereka! Dan kebanyakan manusia selalu ingin “terlihat” baik, tidak ada seorang pun yang mengetahui/melihat keburukan mereka. Tuhan Yesus pernah menegor jikalau berdoa jangan seperti orang munafik (Matius 6:5-6) yang berdoa supaya dilihat orang. Orang munafik adalah orang yang butuh validasi. Integritas sejati tidak butuh validasi. Orang Kristen yang masih haus validasi dari orang lain, mengharapkan pujian dari manusia, berusaha terlihat menonjol, menyenangkan orang lain adalah orang yang rapuh integritasnya.
  2. Apakah Anda berbicara kepada orang-orang atau membicarakan mereka di belakang? Dalam Daniel 6:5, kita akan menjumpai orang-orang yang berusaha menjatuhkan Daniel. Kemudian Matius 26:3-4, kita akan menemukan kumpulan imam-imam kepala, tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas untuk merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus. Untuk mengukur integritas yang kedua, mana yang lebih banyak Anda lakukan dan lebih sering Anda lakukan?

    Yakobus 1:26 Jika ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

    Matius 5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.

    Gereja bisa hancur karena ada jemaat yang suka berbicara di belakang.

  3. Apakah Anda dapat bertanggung jawab setidaknya kepada satu orang? Kita sudah membaca perumpamaan tentang talenta. Tapi di perjanjian lama, ada juga tokoh yang memiliki integritas dan bertanggung jawab yaitu Daud. Meskipun Daud hanya menggembalakan kambing domba kawanan kecil (1 Samuel 17:28), ketika ayahnya Isai menyuruhnya untuk pergi ke kakak-kakaknya, ia tetap bertanggung jawab menyerahkan kambing dombanya yang hanya dua tiga ekor ke seorang penjaga (1 Samuel 17:22).

    Bagaimana Anda bertanggung jawab kepada setidaknya satu orang, dilihat dari cara kerja Anda.

    Apakah Anda membuat keuntungan bagi (Bos, perusahaan, market place, tempat pelayanan), membuat progress, atau menjadi beban.

    Hanya terlibat tanpa ada kontribusi? Apa yang dilakukan Daud adalah mau terlibat dan mau berkontribusi. Itulah integritas! Banyak orang bisa ngomong, tidak bisa melakukan!

  4. Apakah Anda orang yang sama ketika bersama orang-orang yang berbeda?

    Hidup kekristenan itu harus sinkron. Jangan di gereja haleluya, di rumah halelupa.

    Orang yang memiliki integritas akan naik, mendapatkan kasih dari Tuhan dan manusia.

    Nama lain Yusuf: Zafnat-Paaneah. Istri Yusuf Kej. 41:45 Asnat, anak Potifera (imam di On). Yusuf berumur 30 tahun ketika berada di puncak karirnya. Meskipun demikian walaupun budaya Mesir dan Israel berbeda, misalnya Mesir menganggap binatang itu suci, sedangkan Israel malah menjadikan binatang sebagai ternak, Yusuf mampu menempatkan dirinya dengan cara yang bijaksana.

    Apakah Anda orang yang berbeda ketika bersama dengan orang-orang yang berbeda?

    Di gereja > pelayan Tuhan, diluar > seperti orang yang tidak mengenal Tuhan

    Di rumah > anak yang taat, diluar rumah > kumpul bareng teman: merokok, minum miras, dsb

    Di tempat kerja > kerjaan bagus, diluar > menjelek-jelekkan bos, menjelek-jelekkan. 

  5. Apakah Anda orang yang sama saat di depan umum dan sendirian?

    Samakah kita ketika kita di depan umum dan saat sendirian?

    Mungkin terlihat tidak popular jika parkir sesuai garis, mobil yang lain ikut-ikutan parkir miring karena ada mobil sport yang sudah parkir miring sebelumnya.

    Bagaimana dengan Anda? Ketika dunia ini bengkok, Anda sendirian sebagai orang Kristen di tempat umum…

    Bagaimana respon Anda?

    Merasa terkucil? Tidak popular? Atau ikut-ikutan? Temannya ngerokok, ikut-ikutan merokok…

    Temannya melakukan pergaulan bebas, ikut-ikutan…

    Ah sok suci lu…

    Daniel 3:17-18 “Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” Sadrakh, Mesakh, Abednego tetap mempertahankan integritasnya baik di depan umum ataupun sendirian.

  6.  Apakah respon Anda ketika dikonfrontasi?

    Respon manusia pertama ketika dikonfrontasi oleh Allah adalah Kejadian 3:12. Mereka mengelak ketika dikonfrontasi. Saat berhadapan dengan konfrontasi, tak jarang itulah ujian integritas.

    Kejadian 3:12 Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buahpohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudianberfirmanlah TUHAN Allah kepada Perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab Perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

    Bagaimana ketika Anda menghadapi orang-orang yang bengkok seperti dalam kisah 12 pengintai dalam Bilangan 13:30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!” Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: “Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.”

    Saat berhadapan, konsistenkah kita dengan apa yang kita ucapkan? Kejatuhan manusia mengajarkan kita bahwa ujian integritas datang saat engkau paling lemah. Paling lemah = tidak ada Tuhan di hidupmu.

    Kejadian 3:8-9 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN di antara pohon-pohonan dalam taman.

    Adam adalah orang yang percaya Allah, namun ia tidak “berjalan” bersama Allah. 

Dunia tidak peduli Anda jago berkotbah, terampil dalam pelayanan, luar biasa dalam menghapal kitab suci sekalipun. Yang dunia lihat adalah integritasmu.

Jadilah orang Kristen yang otentik, bukan dibuat-buat.

Orang Kristen yang otentik akan otomatis memiliki integritas, karena mereka tahu bahwa Tuhan sudah mengasihi mereka terlebih dahulu. Ketika Anda tahu bahwa Tuhan mengasihi Anda, maka Tuhan akan memperlengkapi secara utuh Anda dengan moralitas, nilai-nilai, etika, prinsip, dan karakter. Buktinya adalah selain kita dibekali nurani sebagai lonceng kewaspadaan, kita juga diberi Roh Kudus untuk membantu kita membuat keputusan dalam bertindak.

Tuhan Yesus memberkati.

Our Dashboard

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *