Yang berbahaya adalah serangan dari dalam. Ajaran-ajaran sesat itu muncul. Berapa banyak orang muda, murtad mendengar ajaran dari youtube tentang Yesus yang lain. Petrus menuliskan surat yang kedua ini untuk jemaat agar imannya tidak rontok karena ‘injil’ yang lain.

Pengenalan akan Tuhan yang benar tidak berhenti dengan pertobatan (lahir baru), terima Yesus dan selamat saja atau hanya beriman saja. Ini bahaya!

Ada langkah lain yang harus dilakukan yaitu: Mengenal Tuhan atau mengenal Yesus. Ketika kita mengenal Yesus, kita harus tahu isi hati-Nya. Kita harus kenal Yesus sungguh-sungguh. Kalau kita hanya punya iman saja, kita akan tergelincir. Karena ada banyak ajaran yang keliru yang akan membuat tergelincir.

Kenapa kita harus ke gereja? Karena di dalam komunitas, kita akan step by step akan menapaki hal-hal yang harus kita tambahkan untuk iman kita. Kebajikan berbicara tentang perilaku yang memiliki standar moral yang tinggi sehingga bisa dibedakan dari orang lain (ayat 3). Hidup yang saleh adalah hidup sesuai standar Tuhan (Godly), menjadi serupa dan segambar dengan Allah. Tuhan sedang membentuk kita sampai kita menjadi mempelai Kristus yang layak (sesuai gambaran Allah). Semakin hari semakin baik, jangan mentolerir dengan tidak mau belajar. Suatu saat, kita akan belajar dengan cara yang sulit, pengalaman yang sukar, yang susah. Belajar itu bisa dari pengalaman orang lain juga. Penguasaan diri, belajar untuk tidak mendahulukan keinginan ketimbang kebutuhan. Ketekunan, kemampuan untuk menanggung kesusahan. Sabar. Kesalehan, menjadi serupa dengan Kristus. Dan terakhir adalah kasih. Semuanya ini harus ditambahkan ke kita. Pengenalan Yesus ini penting, sehingga ketika kita berada dalam masalah, kita akan yakin dan tidak kehilangan iman siapa Tuhan.

Semakin mengenal Yesus, kita akan mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Orang Kristen tidak cukup hanya keselamatan saja, karena jika kita hanya punya pikiran cukup dengan selamat saja, mungkin kita belum benar-benar mengenal Yesus. Yakobus katakan, iman tanpa perbuatan adalah mati. Kehidupanmu, cara hidupmu mencerminkan imanmu yang sesungguhnya.

Jadilah pribadi yang sesuai dengan yang Tuhan harapkan, yang mengenal Dia.