The Lord’s Prayer – Part 3

The Lord’s Prayer – Part 3

Berapa sering Anda meminta ampun kepada Tuhan atas dosa-dosa Anda? Tetapi kita lebih sering tidak menyadari kesalahan kita. Ketika tidak menyadari, maka tidak akan ada penyesalan. Bahkan tidak menyadari bahwa kesalahan-kesalahan kita lebih banyak.

 List dosa dan kesalahan sehari-hari kita apa saja?

  1. Iri, yang ada di dalam hati.
  2. Bohong, dosa perkataan.
  3. Sombong, merasa diri lebih hebat dari orang lain, lebih pintar dari orang lain.
  4. Kuatir, karena tidak percaya masa depan di tangan Tuhan.
  5. Pahit hati.
  6. Mengucapkan kata-kata kasar
  7. Serakah, ingin semuanya lebih dari cukup
  8. Hawa nafsu
  9. Berprasangka, negatif thingking.
  10. Menipu.
  11. Fitnah.
  12. Ingkar janji.
  13. Tidak menghormati orang yang seharusnya dihormati.
  14. Lepas kendali.
  15. Bebal.
  16. Malas.
  17. Yakobus 4:17. Dosa bukan hanya sesuatu yang aktif, tetapi juga ketika kita tidak melakukan dengan baik. Contoh: tidak mengurus anak dengan baik, menolong orang yang lagi butuh dst.

Perhatikan terjemahan Mat. 6:12, 14-15 dalam ESV

12. and forgive us our debts, as we also have forgiven our debtors.

14. For if you forgive others their trespasses, your heavenly Father will also forgive you:

15. but if you do not forgive others their trespasses, neither will your Father forgive your trespasses.

Di ayat 12, 14-15 ada kata-kata yang sama yaitu ‘kesalahan’. Dalam bahasa inggris, kata ‘kesalahan’ ditulis dengan ‘debts’ di ayat 12, dan ‘trespasses’ / pelanggaran di ayat 14-15. Ini membawa kita kepada fakta yang pertama:

FAKTA 1: KESALAHAN DALAM ALKITAB = HUTANG

Dalam Matius 18:23-35 ada kisah tentang pengampunan.

23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
33 Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”
 
1 talenta adalah sekitar 20 tahun bekerja. 1 dinar adalah upah sehari. Mengapa Tuhan mengibaratkan dosa itu seperti hutang?
 
1. Hutang itu bisa menumpuk → Dosa dan kesalahan itu bisa menumpuk, contoh: hutang akibat pinjol, bisa menumpuk dan tahu-tahu tidak bisa membayar akibat bunganya yang mencekik. Kebohongan juga bisa menumpuk tanpa disadari, ketika saudara berbohong, saudara terpaksa berbohong lagi untuk menutupi kebohongan pertama, dan akan terus seperti itu.
2. Hutang membawa tanggung jawab untuk diselesaikan → dosa juga ada tanggung jawab untuk dibereskan. Seseorang yang menabrak mempunyai tanggung jawab untuk mengganti rugi. Jadi, pikirkanlah, misalnya dosa itu bisa dibayar dengan perbuatan baik untuk menebus, contoh: memberi sedekah/beramal, peduli dengan orang lain, menolong orang yang membutuhkan pertolongan, memuji orang lain → (perbuatan baik adalah opsional, bisa dilakukan dan tidak, jika tidak dilakukan ya tidak akan ada orang dirugikan dan tidak ada yang marah, bukan yang sudah seharusnya). Jadi bisa dibayangkan, perbuatan baik itu tidak bisa menebus dosa kita. Kita tidak setiap hari bisa melakukan perbuatan baik, sedangkan perbuatan jahat itu setiap hari kita lakukan.
Bayangkan jika tiket masuk surga ini berdasarkan timbangan perbuatan baik dan perbuatan jahat. Tidak akan ada dari kita yang akan masuk ke dalam sorga!
3. Hutang merusak hubungan → antara yang berhutang dan dihutangi. Dosa membuat hubungan kita dengan Allah renggang. Seorang yang diangkat anak oleh orang lain jika melakukan kesalahan, tidak akan diputus hubungannya, tetapi akan renggang. Dan setelah mengakui kesalahannya, hubungan itu akan dipulihkan. Jika saudara meminjami orang lain barang atau uang, pasti akan ingat → membuat hubungan jadi kurang baik → ada rasa segan dari yang berhutang dan yang dihutangi untuk menagih.
4. Hutang bisa dihapuskan, dosa juga bisa dihapuskan → Sulit untuk mengukur dampak kesalahan kita yang sudah menimbulkan sakit hati. Yesaya 43:25 → Tuhan tidak mengingat-ingat lagi dosamu! Dosa atau hutang itu bisa beres ketika yang memberi hutang menyatakan: Hutangmu sudah beres! atau yang kedua adalah seseorang menebus/membayar hutangmu. 

Kolose 2:13-14

Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib

Ketika saudara berdosa, ada surat hutang yang tertulis dan tentu saja ada klausul-klausul akibat jika kita tidak bisa membayarnya. Tuhan menghapuskan dosa kita dengan menghapuskan surat hutang dan memakukannya di kayu salib. Sudah lunas dibayar oleh Tuhan Yesus di atas kayu salib. 

FAKTA 2: KITA MENGAMPUNI KARENA SUDAH DIAMPUNI

Mengapa kita harus mengampuni orang lain? Karena kita sudah diampuni terlebih dahulu. Perbandingan dosa kita dengan dosa orang lain kepada kita seperti perumpamaan dalam Matius 18:23-35. Next time kita merasa sakit hati dengan orang lain (teman, saudara, istri, dll) kita harus melepaskan pengampunan. Ini akan membawa kita kepada fakta ke 3:

FAKTA 3: MENGAMPUNI = MERDEKA

Ketika kita menyimpan sakit hati karena kesalahan orang lain dan kita tidak mau mengampuninya, saudara sedang memikul beban berat. Semakin dibawa, semakin membuat bungkuk. 

Ketika sakit hati kita buang, beban kita buang maka kita akan merdeka. Mungkin kita berpikir bahwa pembalasan adalah milik Tuhan. Tapi ketika kita tidak benar-benar mengampuni mereka, mungkin saudara tidak pernah mengerti tentang pertobatan dan harus mempertanyakan tentang keselamatanmu. 

Dosa kita yang begitu banyaknya itu sudah dibayar oleh Tuhan Yesus di atas kayu salib. Tuhan Yesus memberkati.

Our Dashboard

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *