Kurban yang sempurna
1 Samuel 7:1
Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu.
Puluhan tahun tabut TUHAN berada di Kiryat-Yearim sampai pada jaman Raja Daud dalam 2 Samuel 6:1-23 ingin membawa tabut Tuhan menuju ke Yerusalem. Di kisah ini, kita akan belajar 4 karakter yang memiliki persamaan fokus tentang rasa hormat kepada Tuhan.

Ada 4 pelajaran yang bisa kita tarik.
- Uza → 2 Sam. 6:6-7, Tuhan ingin kita menyadari bahwa kebenaran lebih penting daripada niat baik dan perbuatan baik. Berbuat baik belum tentu benar di mata Tuhan. Contoh: Raja Saul (1 Sam. 13:8-14), Petrus (Mat. 16:21-23), Marta (Luk. 10:38-42). Reaksi kita adalah cepat mengatakan “tidak adil” sama seperti Daud. Kita merasa berhak mendapatkan hak-hak tertentu namun kurang memikirkan hak-hak yang layak diterima Tuhan sebagai otoritas tertinggi. Berapa banyak dari antara kita yang cenderung berkata “tidak adil” pada Tuhan tanpa memikirkan betapa seriusnya konsekuensi ketidakbenaran kita?
- Daud dan seluruh bangsa Israel → Memindahkan tabut tidak dengan cara yang sudah ditentukan Tuhan, melainkan meniru cara Filistin bahkan tidak meminta petunjuk dari Tuhan (1 Taw. 15:13). Daud mengabaikan petunjuk Tuhan dan instruksi yang ketat untuk memindahkan tabut. Kita jujur lebih suka seperti Daud, mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh orang lain atau dunia yang menurut kita baik dan menjadikannya sebagai standar baru dalam kehidupan kita. Beberapa instruksi yang ketat terdapat dalam Ul. 10:8, Bil. 4:5-6, Bil. 4:15, Kel. 24:14-15, Bil. 7:9.
- Obed-Edom → Kita belajar bahwa pintu berkat Allah terbuka bagi mereka yang memandang Allah dengan cara yang benar. Obed-Edom tidak melihat kematian Uza sebagai halangan, tetapi dia membuka pintu rumahnya bagi kehadiran Allah. Berapa banyak orang Kristen yang mendedikasikan hatinya, membuka pintu hatinya untuk Tuhan? Siapakah Obed-Edom sehingga layak menyimpan tabut Tuhan di rumahnya? Melalui kegagalan Daud dan bangsa Israel lah, Obed-Edom yang merupakan orang Gat (Filistin) mendapat berkat dari Tuhan selama 3 bulan (1 Taw. 13:14, 2 Sam. 6:10-11). Angka 3 dalam tradisi Yahudi adalah simbol kekudusan dan perbuatan Allah yang luar biasa.
- Mikhal → Kita belajar bahwa apa yang menurut dunia memalukan dan tidak dihargai, memberikan kekuatan bagi Daud untuk menari sepenuh hati. Daud lebih memilih direndahkan manusia untuk menghormati Tuhan yang sudah memilihnya (2 Sam. 6:20-22). Berapa banyak orang Kristen yang lebih memilih harga diri daripada Tuhan? Apa yang dilakukan oleh Daud merupakan bentuk mengasihi Tuhan sepenuh hati dengan mengorbankan harga dirinya, menanggalkan jubah raja, menjadi sama dengan pelayan-pelayannya.
Bukti dari kasih adalah adanya pengorbanan. Ada berita injil yang tersembunyi dari kisah ini:
- Konsekuensi dosa adalah kematian
- Selalu ada kesempatan bertobat bagi orang yang mengasihi Tuhan
- Dari kegagalan bangsa Israel, berkat itu sampai ke bangsa lain
- Apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang berhikmat
Tuhan rela merendahkan dirinya untuk menjadi sama dengan manusia, menjadi kurban yang sempurna. Darah Kristus merupakan pusat dari konsep penebusan yang terjadi di PL (Ibr. 10:1).
Kurban yang sempurna adalah Yesus Kristus. Satu kali menjadi kurban untuk selama-lamanya (Ibr. 10:10).
Darah Kristuslah yang menguduskan kita (Ibr. 10:14).
Melalui Yesus Kristus, kita dapat mendekat kepada Allah tanpa mati (seperti Uza), tandanya adalah ketika Tuhan Yesus mati di atas kayu salib, tabir bait suci terbelah dua (Mat. 27:51) artinya tidak ada halangan lagi antara ruang maha kudus dan ruang kudus (Ima. 16:2). Ini merupakan anugerah yang luar biasa. Anugerah adalah ketika mendapat apa yang tidak layak kita terima. Yang memberi tidak berkewajiban, yang menerima tidak berhak.
Roma 5:8-9
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
Amin! Tuhan Yesus memberkati.
Leave a Reply