Kingdom of God

Kingdom of God

Sermon: 24 November 2024

Preacher: Ps. Andreas Kurniawan Purnomo

Shalom, 

Di jaman dulu setiap ada seorang penguasa atau raja yang memperluas wilayahnya, maka di tempat tersebut biasanya ada patung mereka yang menandakan bahwa wilayah tersebut merupakan kekuasaan mereka. Misalnya telah ditemukan banyak peninggalan patung arkeologi berusia ratusan tahun tentang raja Ramses II di Mesir yang menunjukkan supremasinya di jaman itu (kemungkinan raja inilah yang memerintah ketika jaman Musa). Di jaman modern pun kita bisa menemukan patung Lenin, pendiri Uni Soviet jaman dulu bahkan sampai ke kutub selatan.

Kejadian 1:26

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Sesungguhnya manusia diciptakan supaya manusia berkuasa atas ciptaan Allah yang mewakili supremasi (otoritas dan kekuasaan) Allah, merepresentasikan Tuhan di bumi sama seperti raja yang membuat patungnya di wilayah-wilayah jajahannya. Sayangnya, manusia jatuh ke dalam dosa. Jadi, manusia tidak bisa menggenapi rencana Allah. Manusia bahkan tidak bisa memelihara dan membuat bumi masih sangat baik. Makanya gerakan-gerakan tentang isu lingkungan adalah gerakan yang alkitabiah, misalnya pengurangan sampah plastik, menghemat air, tidak membuang sampah sembarangan dll.

Konsep kerajaan Allah itu sudah sejak awal dimana Allah sendiri menjadi penguasa dan manusia diletakkan di bumi untuk mewakili Dia. Jadi, otoritas manusia yang dimiliki manusia itu bukan otoritas mutlak, itu hanya fotocopy dari  Tuhan. 

Seharusnya manusia menggunakannya secara bijaksana. Karena manusia pertama (Adam) gagal, Tuhan membangkitkan sebuah bangsa (keturunan Abraham), keturunannya akan memberkati segala kaum di muka bumi dan Tuhan tetap menjadi penguasa. 

Tapi sayangnya, manusia gagal lagi. Bangsa Israel tidak menginginkan dipimpin oleh Tuhan, mereka menginginkan seorang raja, karena di sekeliling mereka ada bangsa-bangsa yang punya raja. Akhirnya Tuhan mengijinkan bangsa Israel memiliki seorang raja yang dapat dilihat, disentuh dan konsep kerajaan itu masih ada. Tapi sekali lagi, mereka gagal, raja-raja yang sudah bangkit, waktu demi waktu menyimpang dari sasaran. Nah, di saat itulah Tuhan memberikan gagasan akan bangkitnya seorang Mesias, raja yang akan memegang kerajaan ini selama-lamanya dan itu digenapi dengan kedatangan Tuhan Yesus. Makanya, ketika Tuhan Yesus datang, kotbah pertama yang diserukan oleh Yesus adalah: 

Matius 4:17

“Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat”

Matius tidak menuliskan kerajaan Allah melainkan memakai kata Surga, mengapa? Karena pendengar Injil Matius adalah orang Yahudi yang tidak sembarangan (bahkan takut) menyebut kata Allah. Tetapi maksudnya adalah sama, yaitu kerajaan Allah itu sendiri. 

 Orang-orang Yahudi saat itu berada di dalam kekuasaan kerajaan Romawi. Mereka menantikan Mesias yang akan membebaskan mereka dari penjajahan. Ketika mendengar kotbah Yesus, mereka berbondong-bondong untuk mengikuti Dia. 

Tuhan Yesus membuktikan kedatangan Mesias dengan tanda-tanda, menyembuhkan orang yang sakit, orang yang terbelengu oleh Iblis, dll. Tetapi mereka masih menantikan kerajaan baru itu terbentuk (Mesias secara politik). Sementara orang banyak mengikuti Dia karena mengira Yesus adalah Mesias secara politik, Tuhan mengajarkan sebuah kotbah di atas bukit:

Matius 5:3-12

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang punya Kerajaan Surga.

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Berbahagialah orang yang berbelaskasihan, karena mereka akan beroleh belas kasihan.

Berbahagialah orang yang suci hatinya,karena mereka akan melihat Allah.

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Berbahagialah orang yang dianiaya karena kebenaran, karena merekalah yang punya Kerajaan Surga.

Berbahagialah kamu, jika karena Aku orang mencela dan menganiaya kamu, serta menunjukkan segala fitnah kepadamu.

Bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.

Tuhan Yesus menjungkirbalikkan persepsi mereka yang menantikan Mesias secara politik yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi dengan kata-kata demikian.

Kerajaan Allah ternyata beroperasi bukan secara kasat mata. Sesuatu yang bertentangan pada gambaran orang yang pada umumnya.

  • Miskin di hadapan Allah: bukan gambaran orang-orang yang kuat, melainkan orang-orang yang biasa saja yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, yang merasa bahwa layak dikasihani oleh Tuhan. Tidak mampu melakukan apa pun tanpa Tuhan, orang yang lemah, yang mudah jatuh dalam dosa.
  • Orang yang berdukacita: Bukan orang-orang yang senang-senang, Tuhan sedang menunjukkan kerajaan yang terbuka oleh semua orang yang terpinggirkan, tertolak.
  • Orang yang lemah lembut: Yang memiliki bumi bukan orang-orang yang kasar/gagah perkasa, melainkan yang memiliki bumi adalah yang lemah lembut.
  • Yang lapar dan haus akan kebenaran: Bukan orang yang memiliki segalanya, melainkan orang-orang yang lapar dan haus akan kebenaran.
  • Orang yang berbelas kasihan: Bukan pemimpin yang memimpin secara otoriter/tangan besi yang akan memasuki kerajaan Allah karena pemimpin politik biasanya tidak mengenal belas kasihan.
  • Orang yang suci hatinya: Adalah orang-orang yang hatinya tanpa noda/kotoran. Hatinya tidak dicemari oleh hal-hal negatif, kebencian, sakit hati. 
  • Orang-orang yang membawa damai: Mereka mengira bahwa Mesias ini mengajak siap untuk berperang, merebut wilayah kekuasaan dengan melawan penguasa yang menjajah mereka. Tuhan Yesus membalikkan persepsi mereka.
  • Orang-orang yang dianiaya karena kebenaran: Sama halnya dengan orang yang miskin di hadapan Allah. 

Semenjak Tuhan Yesus hadir, kerajaan Surga itu sesungguhnya sudah dimulai. 

Lukas 16:16

Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes;  dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.

Sampai hari ini, masanya kerajaan dimulai sejak Tuhan Yesus datang dan penyempurnaannya akan datang ketika Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya.

Gereja adalah kepingan kecil dari kerajaan Surga yang nantinya mengalami kesempurnaan. Di dalam gereja, Tuhan adalah penguasa tertinggi. Di gereja didemonstrasikan kuasa Tuhan: Bagaimana orang dilepaskan, disembuhkan, lapar dan haus akan kebenaran (pemuridan), mencari Tuhan, penghiburan karena dukacita, di gereja adalah tempat orang-orang yang lemah lembut (tidak menyerang orang lain/kasar), gereja adalah tempat dimana orang-orang berbelaskasihan dll.

Tuhan Yesus tidak menjanjikan kalau melakukan ini, akan mendapat berkat. Tuhan Yesus mengatakan orang-orang yang berbahagia seperti kotbah-Nya di bukit adalah representasi dari orang-orang yang datang di kepingan kecil dari kerajaan Allah. Apakah Anda mau menjadi bagian dari kerajaan Allah?

Tuhan Yesus memberkati.

Our Dashboard

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *