Natal 24 Desember 2023

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.Yesaya 9:5

Part 1 : Opening – Games – Perfomance

Preacher: Yehezkiel Christanto

Natal adalah penggenapan janji Tuhan kepada manusia untuk membebaskan mereka dari kekelaman, himpitan dan kegelapan. Nabi Yesaya menubuatkan kelahiran seorang anak, kedatangan Mesias yang akan memerintah di kemudian dan namanya akan disebut: Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Kita tahu itu adalah Yesus. Namun, tidak hanya menggenapi nubuatan Nabi Yesaya, Yesus juga menggenapi nubuatan dari Yakub kepada anaknya: Zebulon dan Naftali yaitu dalam Matius 4:12-17.

Untuk mengetahui konteks firman Tuhan dalam Yesaya 9 ini, kita harus membaca keseluruhan pasal. Mengapa dikatakan negeri terhimpit dan kelam? Kita harus melihat sejarah Israel. Setelah kitab Maleakhi yang menubuatkan kedatangan Elia dalam Maleakhi 4:5-6 (penggenapan: Lukas 1:17), tidak ada suara Tuhan lagi selama 400-an tahun yang dikenal sebagai periode Intertestamental.

Dari situlah kita mengerti, yang dimaksudkan terhimpit, kelam, direndahkan oleh Tuhan adalah berada dalam kegelapan karena tanpa adanya firman. Bukan kebetulan nubuatan Yesaya tersebut menuliskan Zebulon dan Naftali. Kedua suku ini mendapatkan ‘berkat Yakub’ dalam Kejadian 48:13 dan 21. Terjemahan nubuatan Naftali yang akan melahirkan anak-anak Indah ini kurang tepat. Terjemahan yang tepat adalah kata-kata indah (beautiful words) atau bisa juga diterjemahkan sebagai firman Tuhan.

Orang yang berjalan di kegelapan adalah orang yang hidup tanpa firman Tuhan (Yesaya 9:1). Dan terang telah bersinar (band. Lukas 1:78-79). Terang yang sesungguhnya adalah Allah itu sendiri yang menjadi sumber terang. 

Mengapa Sidon, tempat suku Zebulon menetap disinggung disana? Karena Sidon adalah tempat dimana penyembahan berhala marak di jaman Raja Ahab. Raja Ahab mengambil isteri yang bernama Izabel yang mendominasi ibadah kerajaan Israel untuk beralih kepada berhala. Allah yang benar adalah Allah yang pencemburu (Yesaya 9:6). Bahkan 10 hukum yang pertama jelas sekali menerangkan kecemburuan Allah: Jangan ada allah lain di hadapanku. Dalam masa perjanjian lama, Israel sering berpaling kepada ilah-ilah lain. Ketika bangsa Israel berpaling kepada allah lain, maka Tuhan membiarkan mereka berjalan dalam kegelapan.

Ada yang menarik ketika menjelang perayaan penahbisan Bait Allah (Hari Raya Hannukah), Yesus menyatakan diri-Nya: “Akulah terang dunia” (Yoh. 8:12). Ada korelasi antara perayaan Natal dan perayaan Hannukah. Itulah mengapa di Israel sekarang, pohon Natal yang melambangkan terang selalu berdampingan dengan kandil untuk penyucian Bait Allah. 

Hari Raya Hanukkah adalah untuk memperingati penahbisan kembali Bait Allah di Yerusalem, pada saat pemberontakan Yudas Makabe melawan Kekaisaran Seleukid. Peristiwa itu terjadi pada abad 2 sM – periode intertestamental – yang mengapa Hari Raya Hanukkah ini tidak disebutkan dalam Tanakh-Ibrani. Orang-orang Yahudi kemudian hidup di bawah penindasan Raja Antiokhus IV dan praktek pagan Helenistik. Israel dibawah

kekuasaan Siria dari dinasti Seleukid. Pada Masa itu, Siria memberikan dampak kepada Israel, dengan adanya praktek-praktek sinkretisasi pada semua aspek kehidupan, termasuk bahasa, seni, gaya hidup. Raja Antiokhus memberlakukan serangkaian keputusan yang keras terhadap orang-orang Yahudi. Diantaranya adalah: Ibadah secara agama Yahudi dilarang; Gulungan salinan-salinan Taurat disita dan dibakar; Kemudian ketentuan hari sabat, sunat dan hukum-hukum tentang makanan yang berlaku dalam kehidupan orang-orang Yahudi yang dilarang untuk dilaksanakan, dan larangan itu memiliki sanksi/ ancaman hukuman mati. Pada tahun 164 sM, Raja Antiokhus dan pasukannya bahkan menodai Bait Allah: Mezbah, peralatan-peralatan termasuk Menorah (kaki pelita), semua dinajiskan oleh mereka.

Sejarah Hanukkah memang tidak tercatat pada Kitab Protokanonik PL, sebab peristiwanya pada “inter-testamental” antara PL dan PB. Namun Demikian, keberadaan Hari Raya Hanukkah, jelas tertulis pada Kitab Protokanonik PB, Injil Yohanes. Dan orang-orang Yahudi menempatkan Hari Raya Hanukkah, dalam hitungan hari raya Kudus yang dirayakan, 7+1.

Imamat pasal 23 berbicara tentang perintah merayakan 7 hari-hari raya. Namun demikian, Kitab Taurat sudah memuat bayangan dari hari raya Hanukkah ini (Imamat 24:1-4).

Paling tidak, kita tahu kulitnya saja, tidak perlu membahas secara detail.

4 Nama yang diberikan kepada Anak yang dijanjikan:

  1. Penasehat Ajaib
  2. Allah yang Perkasa
  3. Bapa yang Kekal
  4. Raja Damai

Mengapa hanya Sang Mesias yang dinamakan Penasehat Ajaib? Artinya: satu oknum dengan dua entitas berbeda. Allah dan manusia. Sebagai Allah, Dia Maha Adil tapi sebagai manusia, Ia juga turut merasakan kelemahan kita (Ibrani 4:15-16). Penasehat ini disebut ajaib karena melampaui akal, hati dan pikiran kita. Dia melebihi segala kebijaksanaan dunia maupun manusia. Ketika mengalami ketidakadilan, remuk hati, kita memerlukan seorang yang mampu memberikan dorongan untuk bangkit, bukan untuk menjatuhkan kita. Penasehat ajaib ini membela ketika bahkan tidak seorangpun peduli. Ketika dalam kejayaan, kesuksesan orang mungkin akan memuji dan memuja kita, tapi ketika terpuruk, orang yang tadinya mengagung-agungkan kita akan meninggalkan kita. 

Kenapa hanya Sang Mesias yang dinamakan Allah yang perkasa? Dia adalah Allah yang sanggup membuka jalan yang mustahil bagi manusia. Membelah lautan, tiang awan dan tiang api, segala hal-hal yang melawan hukum fisika dan alam. Allah yang perkasa inilah juga yang menurunkan api untuk memakan habis persembahan Elia dan memberikan peluang bagi Elia untuk membasmi nabi-nabi Baal dan menunjukkan kepada bangsa Israel siapa Allah yang sesungguhnya.

Mengapa hanya Sang Mesias yang dinamakan Bapa yang Kekal? Mazmur 103:13 menganalogikan kasih sayang Tuhan itu seperti kasih sayang Bapa kepada anak-anaknya. 1 Yoh. 4:19, kita bisa mengasihi karena Allah lebih dulu mengasihi kita. Rabbi Saul/Paulus mengajarkan arti kasih Yesus (Efesus 3:18-19).

Kenapa hanya Sang Mesias yang dinamakan Raja Damai? Karena damai disini memiliki arti yang lebih luas: paid in full. Dia adalah sang pelunas. Sang Raja yang surah melunasi hutang (Yoh. 19:30). Tetelestai – Nish’lam artinya sudah selesai/sudah dibayar lunas. Raja yang mendamaikan keputushubungan antara manusia dan Tuhan, dibayar dengan darah. Damai sejahtera ini tidak bisa dibeli dengan uang (Yoh. 14:27).

Tuhan Yesus memberkati.

Part 2: Ibadah & Perayaan