Kebenaran yang memerdekakan

Sermon Super Sunday (Andreas Purnomo)

Kebenaran yang memerdekakan (Bacaan: Yoh. 8:31-36)

Banyak orang ke gereja, pokoknya datang, bernyanyi, mendengarkan pujian, mendengarkan khotbah, memberikan persembahan. Seorang murid, kemampuannya sekarang harus lebih baik dari kemarin. Pengertiannya besok harus lebih baik dari hari ini. Bila ingin menjadi dan benar-benar mengaku sebagai seorang murid Yesus, pengenalan tentang firman atau alkitab ‘sekarang’ harus lebih baik dari kemarin. Dan pengetahuan saudara tentang iman saudara besok harus lebih baik dari hari ini. 

Banyak pembicara, pendeta yang akan ‘membingungkan’ dengan pengajaran-pengajaran yang mengatakan bahwa Yesus bukan Tuhan, cuma manusia super, guru yang hebat; jika tidak benar-benar menjadi ‘murid’ Yesus.

Untuk menjadi murid Yesus harus dimulai dari mempercayai keseluruhan Alkitab. Kisah-kisahnya benar terjadi, bukan dongeng. Dan banyak murid Yesus yang menjadi martir karena menceritakan kebenaran. Mereka rela menderita, bahkan mati untuk mempertahankan kebenaran. Orang-orang yang mengalami peristiwa itu meneguhkan bahwa Injil itu benar-benar ada. Kematian dan kebangkitan Yesus itu benar-benar terjadi.

Kebenaran itu akan memerdekakan. Dalam terjemahan bahasa inggris ‘memerdekakan’ itu dikatakan ‘membebaskan’. Orang Yahudi adalah orang yang denial. Mereka mengatakan bahwa: “Kami keturunan Abraham, tidak pernah menjadi hamba siapapun”. Tetapi sadar ataupun tidak, di zaman sekarang saudara ‘diperbudak’ oleh dosa, kebiasaan buruk yang merusak (yang mau saudara lepas, tapi tidak bisa), keinginan untuk balas dendam karena hidup masa kecil susah, masa lalu, gadget, uang. Coba pikirkan hal-hal yang sebenarnya membuat saudara tidak bebas untuk berbuat. 

Ketika saudara mengenal kebenaran, saudara akan tahu bahwa Yesus adalah Tuhan, fokus hidup adalah Yesus. Kalau saudara mengenal kebenaran, mindset akan berubah, tidak akan fokus ke hal-hal yang memperbudak.

Seorang budak tidak bisa membebaskan dirinya sendiri. Seorang budak hanya bisa dibebaskan oleh tuannya, orang yang memiliki otoritas. Ayat 36: Anak memerdekakan kamu. Anak = Yesus = kebenaran. Yesus berkata: “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup”. Yesuslah kebenaran. Ketika Anak memerdekakan saudara, saudara akan benar-benar berbeda.

Jadilah seorang murid yang mau berubah, belajar sungguh-sungguh, cari komunitas yang baik. 

Tuhan Yesus memberkati.