Shalom,
Welcome desember, memasuki bulan desember ini kita mempunyai tema khusus yaitu ‘faithful’. Faithful artinya setia. Tuhan kita adalah Tuhan yang setia, yang selalu menepati janji-janji-Nya.
Ibrani 10:23 mengatakan: Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
Minggu kemarin kita belajar tentang mengenal Tuhan. Orang yang mengenal Tuhan, seharusnya menjadi orang yang setia karena Tuhan kita adalah Allah yang setia. Apa pengharapan kita? Pengharapan kita adalah menantikan Yesus datang untuk kedua kalinya.
Hari ini kita akan belajar kisah dari Perjanjian Lama yang diambil dari Kejadian 26:1-33. Karena hari-hari ini, mungkin ada dari antara kita yang sedang tertekan, mengalami masa-masa sulit, yang membuat frustasi, membuat iman kita goyan, rasanya Allah sedang tidak peduli atau tidak melihat segala kesusahan atau kesulitan kita. Padahal, Dia melihat.
Kejadian 26. Kelaparan yang terjadi, bukanlah kelaparan yang pertama. Ishak harus belajar hidup dengan janji-janji Allah. Bagian yang penting dari janji perjanjian itu adalah hubungan pribadi dengan Allah. Ketika sedang belajar mengenal Allah, inilah yang dialami oleh Ishak: bencana kelaparan. Dalam proses pengenalan kita akan Tuhan, kita bisa saja diperhadapkan dengan masalah atau bencana. Proses ini yang menentukan kita masih tetap setia atau tidak!
Ketika terjadi kelaparan pada jaman Ishak, Tuhan justru melarang Ishak untuk pergi ke Mesir. Pengalaman adalah guru yang baik. Hal ini mengandaikan fakta bahwa Ishak sebenarnya ingin pindah ke Mesir seperti Abraham. Tapi Tuhan berkehendak lain.
Experience can teach us many things, but God may have a different plan for us. Mungkin pengalaman dapat mengajar kita banyak hal, tapi Tuhan mungkin punya rencana yang berbeda untuk kita. Yang pasti biasanya ketika ada bencana, kita bisa belajar dalam pengalaman kita agar tidak terulang lagi hal yang lebih buruk di masa depan. Contoh: Covid. Penularannya bisa lewat udara, makanya pakai masker. Bila di kemudian hari ada wabah mirip covid, pasti kita nyetok masker lagi, betul? Bahaya kelaparan ini masih ada sampai sekarang.
Mengapa Ishak harus pindah? Karena lingkaran setan kelaparan dan kekerasan saling terkait.
Ada 2 janji yang bisa dipelajari dari Kej. 26: Janji Allah VS janji manusia. Ada secuplik cerita mengenai kedatangan Abimelekh yang hendak mempersunting Ribka, tetapi karena ketahuan bahwa ternyata Ribka adalah istrinya, akhirnya Abimelekh malah menjanjikan ‘keamanan’ pada Ishak dan seluruh keluarganya. Lain halnya dengan janji Tuhan, Tuhan menyediakan penyertaan dan berkat jika Ishak mau taat untuk tidak pergi ke Mesir. Dan, terbukti setelah Ishak menabur, dia mendapat 100 kali lipat.
We can believe what God says, but people may not always keep their word. Kita bisa mempercayai janji Tuhan, tapi tidak dengan janji manusia. Kenapa? Karena tidak semua manusia memegang janji dengan setia! Tadinya kehidupan Ishak seperti ‘terjamin’ karena ada jaminan dari Abimelekh, tapi akhirnya diusir.
Money can make people see and treat you differently, so watch out. Hati-hati terhadap kekayaan, karena bisa merubah cara pandang dan perlakuan orang lain terhadap Anda. Memiliki jabatan tinggi, status terhormat, sukses, kaya, populer, tenar bisa berbahaya bagi kita: membuat orang lain iri (Kej. 26:14-16). Sebagai catatan, Ishak disuruh tinggal di Gerar sebagai ‘orang asing’.
Jealous people will cut your legs. Ungkapan ‘you cut my legs‘ mungkin terdengar seperti ancaman atau tuduhan, tetapi sebenarnya itu adalah ungkapan atau istilah dalam bahasa Inggris yang mengacu pada tindakan tertentu yang diambil untuk mencegah seseorang bertindak. Tindakan yang dimaksud melibatkan memotong salah satu kaki seseorang, yang dapat menyulitkan mereka untuk berjalan dan, pada gilirannya, meredam keinginan mereka untuk mengejar tindakan tertentu. Meskipun ini mungkin tampak seperti tindakan drastis, ini bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah seseorang melakukan sesuatu yang mungkin berbahaya di masa depan. Ungkapan ini sering digunakan dalam situasi di mana seseorang perlu dicegah melakukan sesuatu yang dapat memiliki konsekuensi negatif bagi diri mereka sendiri atau orang lain. Jadi, lain kali Anda mendengar seseorang berkata ‘Anda memotong kaki saya’, Anda akan tahu apa artinya sebenarnya! Sekali lagi, hati-hati. Kekayaanmu bisa membuat orang iri hati dan mensabotase.
Ishak membutuhkan sumur, karena kekayaannya makin banyak, ternak makin banyak, anak buah makin banyak. Untuk mengimbangi kehidupan mereka, perlu air! Fakta: Curah hujan di Palestina sangat sedikit di bulan Mei – September. Sumur sangat penting di negeri yang memiliki musim kemarau panjang terutama di wilayah padang belantara. Pada masa lampau, memanfaatkan sumur tanpa izin adalah pelanggaran terhadap hak milik (Bil. 20:17, 19; 21:22). Sumur menjadi properti berharga karena air sangat langka dan membutuhkan kerja keras untuk menggalinya. Tak jarang, pemilikan sumur menimbulkan perbantahan dan pertikaian yang sengit. Abraham pernah bertikai dalam masalah kepemilikan sumur ini (Kej. 21:25-31). Di daerah-daerah yang gersang, nilai air bisa sama dengan harga emas. Sumur dapat diwarisi, dan sumur dimanfaatkan oleh monopoli manusia daripada monopoli tanah. Esek (harfiah: pertikaian); Sitna (harfiah: perselisihan). Penduduk setempat merasa yang memiliki tanah, mereka merebut sumur galian dari Ishak dan para hambanya. Ishak adalah seorang memilih cara perdamaian dengan tetangganya. Ketika sumur baru digalinya (dan menggali sumur adalah proyek konstruksi sangat mahal), dan sumur itu kembali di-klaim oleh penduduk Gerar sebagai milik mereka, Ishak tidak melawan mereka. Ia memilih jalan damai, dia hanya menggali dan menggali sumur-sumur yang lain.
Isaac chooses the peaceful path, as he keeps digging and digging new wells. God loves those who seek peace. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah (Matius 5:9). As people who are new to a place, it’s important to be calm and not cause any problems. Bisakah kita seperti Ishak? Gak suka ribut?
Kesaksian: Baru minggu ini saya sempat bersitegang dengan istri masalah ini. Ada kliennya yg bikin dia shock, kecewa, membuat dirinya tertekan. Jadi, ada klien yang sudah deal biaya sekian, tapi tiba-tiba memotong biaya sepihak dan menyalahkan istri saya padahal kesalahan bukan dari istri saya. Saat itu istri saya cuma mau menceritakan kekecewaannya, tapi saya malah menyarankan utk komplain, membalas, menjelaskan utk membela diri. Karena menurut saya orang itu tidak etis! Akhirnya adu argumen, dan saya tersadar, bahwa yang dibutuhkan istri saya cuma ‘cerita’ dan berusaha menerima, bukan membela diri. Saya malah menyarankan utk ‘hajar’ balik. Yang tidak terima justru saya karena saya paling tidak suka orang yang tidak etis. Ternyata, menghidupi kedamaian itu tidak mudah.
And he went up from thence to Beersheba. Kemanapun Ishak pindah, selalu mengalami penganiayaan.
Kej. 26:22 Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: “Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu (fruitful) di negeri ini.” Melihat kata-kata ini, kita jadi tahu bahwa Ishak sebenarnya sudah cemas, ia kuatir akan terus mengalami perselisihan. Disinilah iman kesetiaannya diuji. Ishak tetap mengingat janji Allah kepada ayahnya Abraham: (ayat 3-4) sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, Kej. 26:23 Dari situ ia pergi ke Bersyeba. Akhirnya, Ishak pergi ke Bersyeba.
What someone needs when facing pressure is strength from God. Yang diperlukan seseorang saat mengalami tekanan adalah kekuatan dari Tuhan. Penghiburan dari Tuhan ini adalah segalanya.
Ishak mendirikan mezbah dan memanggil nama TUHAN. Pertama kalinya Ishak mendirikan mezbah ini disebutkan di dalam Kejadian 26. Ketika masih muda, dirinyalah yang seharusnya menjadi korban bakaran dan ia tidak pernah menolak untuk menjadi korban bakaran.
Bersyeba, mezbah, apa kaitannya? Bersyeba adalah tempat penting bagi Ishak untuk mengenang peristiwa dalam Kej. 22:9-11. Bagi Abraham, mungkin ini adalah ujian iman. Tapi bagi Ishak, ini pasti sedikit membuatnya traumatis. Setaat-taatnya anak kepada ayahnya, pasti tergoncang. Sekali lagi, pastilah Bersyeba adalah tempat penting bagi Ishak untuk mengenang peristiwa tersebut. Untuk itulah ia mendirikan mezbah sebagai ucapan syukur. Ishak sudah serasa ‘hopeless’, menggali sumur yang direbut terus menerus, dan seketika ia ingat akan janji Tuhan! Bahwa Tuhan setia, memegang janjinya!
Bandingkan Kej. 22:17-18 dengan Kej. 26:24. Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu.”
Bukan suatu kebetulan, Tuhan seperti me-refresh ingatan Ishak dan mengatakan: ‘jangan takut‘. Takut dalam bahasa Ibrani adalah yare. Dan kalimat balasan Abraham ketika Allah menyediakan korban pengganti Ishak adalah: Tuhan menyediakan! (Kej. 22:14) yang dalam bahasa Ibrani adalah Yehovah (Baca: Adonai) Yir’eh. Yir’eh adalah berasal dari gabungan kata yare (takut) dan ra’ah (melihat). Ketika Tuhan mengatakan “Jangan takut” itu sama halnya dengan mengatakan “Aku melihat”. Ini artinya bahwa Tuhan melihat segala persoalanmu, dan ia menyediakan jalan keluar bagimu! Haruskah kita takut dan kuatir terhadap segala permasalahan dan tekanan yang terjadi? Akan ingatkah kita akan janji-janji Tuhan sama seperti Ishak? Bagaimana kita bisa ingat janji Tuhan, kalau baca Alkitab saja jarang-jarang? Apalagi memanggil nama Tuhan!
Janji Tuhan adalah bukti relasi kita dengan Tuhan itu nyata. Bagaimana bisa seseorang mengklaim janji Tuhan jika tidak mengenal Tuhan? Adakah disini anak muda cowok cewek, yang tidak pernah ketemu, tanpa kenal, tiba-tiba janjian mengajak pacaran? Mau?
Apa hasilnya? Kita bisa lihat hasilnya: sumur yang digali di Bersyeba menghasilkan air, dan Abimelekh tidak melihat Ishak sebagai ancaman lagi dan bersepakat untuk berdamai dengan Ishak. Janganlah takut lagi terhadap segala persoalan kita. Ingatlah bahwa Tuhan ‘melihat’ dan ‘jangan takut’. Dialah Yehovah Yir’eh!
Tuhan Yesus memberkati.